Tanggamus – diduga tidak transparan dalam pengelolaan anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah Menengah Pertama (SMP Negri 1 Gisting Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus berpotensi rugikan Keuangan Negara
berdasarkan data yang dihimpun awak media terkuak ketidak transparansinya dalam pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP N 1 Gisting yang disinyalir siarat penyelewengan anggaran
gimana tidak, sesuai dengan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2021 bahwa diwajibkan bagi sekolah untuk mempublikasikan alokasi dan mampaat Dana Bos yang mudah di akses seperti papas pengumuman ,akan tetapi SMP Negri 1 Gisting abaikan Permendikbud
tidak hanya itu, Oknum Kepala Sekolah SMP Negri 1 Gisting disinyalir Selewengkan Dana Bos Puluhan Juta Rupiah, pasalnya pada tahun 2024 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan pembayaran belanja tidak sesuai ketentuan yang menyebabkan kerugian sebesar Rp 30,440,900
“tahun 2024 SMPN 1 Gisting menganggarkan pengembangan perpustakaan dengan nilai nominal Rp 139,065,000.,dan pelaksanaan admintrasi satuan pendidikan sebesar Rp 123,019,000 dan untuk sarana prasarana sebesar Rp 150,796,000 dan untuk pembayaran honor sebesar Rp 112.500.000
Dan masih banyak item lainya ,dan untuk diketahui SMPN 1 Gisting memperoleh dana bos sebesar Rp 730,400,000 dari jumlah siswa penerima sebanyak 664 murid .
saat dikonfirmasi awak media Kepala Sekolah SMP Negri 1 Gisting mengatakan”ya memang betul pak ,waktu itu untuk pembayaran guru honor dan banyak kegiatan yang selalu diadakan disekolah ,dan kerugian negara sudah kami kembalikan ke kas daerah ucap kepala sekolah.
dikesempatan Yanga sama Bendahara SMP Negri 1 Gisting menuturkan,,ya pak mang betul ,untuk pembelian buku kurikulum kita menganggarkan banyak sampai seratus juta an diambil dari dana pengembangan perpustakaan
“kegiatan sarana prasarana yang menelan anggaran sampai seratus juta lebih Bendahara Sekolah juga mengatakan,ya betul pak kita tahun 2024 mebeli 3 unit AC dan pembelian alat tempat tidur untuk anak siswa yang sakit dan juga untuk pembelian laptop ,
dan kemaren juga kami sampe repot dan usaha keras pada waktu pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kami keliling ke siswa untuk menghimbau agar buku yang dipinjamkan dikembalikan kesekolah dan buku yang dipinjamkan ke Siswa sebanyak Dua Belas (12) Buku persiswa karena akan diadakan pemeriksaan ucap Bendahara
Anehnya, saat diwawancarai Siswa-Siswa SMP Negri 1 Gisting menuturkan, kami tidak pernah di pinjamkan Buku untuk dibawa pulang kerumah, apa lagi buku sebanyak itu ,kami hanya di pinjamkan dalam kelas itupun buku cetak, ungkap Siswa
Ironisnya, keterangan kepala sekolah dan bendahara sepertinya tidak ada kecocokan yang timbulkan dugaan penyimpangan anggaran,kepala sekolah mengatakan untuk pembelian buku ada anggaran tersendiri sedangkan keterangan bendahara sekolah diambil dari dana pengembangan perpustakaan ,dan juga dari keterangan bendahara sekolah bahwa untuk buku dipinjamkan kepada murid sebanyak dua belas buku persiswa,
Dari hasil observasi dan pengumpulan data awak media disekolah dan hasil konfirmasi keterangan kepala sekolah dan bendahara sekolah , awak media berharap kepada pihak terkait ,APIP ,TIPIKOR,dan KAJARI untuk melakukan pemeriksaan serta audit di SMPN 1 Gisting agar realisasi anggaran dan bos lebih jelas dan terbuka .(Tim)






