Reviewindonesia.id | Seruyan – Warga kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, kususnya yang berada di ibukota Kuala Pembuang, masyarakat mempertanyakan program bantuan untuk pendidikan dari pemerintah berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang selama ini sedang telah berjalan.
Dimana program tersebut yang seharusnya ada ketransparanan dari berbagai pihak yang terkait, baik dari instansi dinas pendidikannya maupun pengelola sekolah. Karena selama ini diketahuinya khusus untuk Program KIP dimana bisa dikatakan tidak diketahui sama sekali halnya tentang dari program tersebut berjalannya, baik mulai dari proses apa dan untuk apa KIP itu, bagaimana cara dan siapa saja yang mendapatkannya, maupun hal lainnya.
Hal tersebut seperti yang di ungkapakan oleh salah seorang warga Kuala Pembuang yang juga adalah orang tua peserta didik, Muhamad (45) pada awak media reviewindonesia.id, mengatakan bahwa saat ini yang putra-putrinya masih bersekolah baik di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah menengah atas. Dirinya mempertanyakan tentang proses dari Program KIP tersebut selama ini. Apalagi katanya, “Anak-anak sudah mau naik kelas maupun kelulusan, dimana sangat memerlukan biaya yang tidak sedikit,” ujarnya. Sabtu (21/5)
Ia juga mengatakan, semenjak pertama ada hingga sampai sekarang ini, untuk putra-putrinya tidak pernah mengetahui dari adanya program KIP tersebut.
“Jangankan sampai mendapatkan, mendengar saja selama ini apa itu dari program KIP maupun sampai pada proses penyalurannya siapa saja yang mendapatkanya,” sambung Muhamad.
Tambahnya, ia mengharapkan program dari tersebut agar berjalan sebagaimana mestinya. Dan mengharapkan agar program tersebut dalam pelaksanaannya transparan, karena selama ini dipertanyakan, “Kalau bisa lagi kepada pihak aparat dan yang terkait lainnya dapat memeriksa dan mengauditnya, apakah benar sudah proses berjalannya dari program tersebut,” tuturnya
Sementara itu, Rusdi selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Seruyan susah sekali dihubunginya. Hingga berita ini diterbitkan.
Reporter : Fathul Ridhoni MZ