Purbolinggo – Dalam rangka pengendalian dampak inflasi daerah dan Menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun konsumen, Senin (4/3/2024) Pemerintah Kabupaten Lampung Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan mengadakan gerakan pangan Murah tahun 2024, bertempat di halaman Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Dan selanjutnya akan dilaksanakan pada Selasa tanggal 5 Maret 2024 di kecamatan Sukadana, Rabu tanggal 6 Maret di kecamatan Batanghari, Kamis tanggal 7 Maret Di kecamatan Sekampung dan Jum’at tanggal 8 Maret di kecamatan Metro Kibang.
Dalam kegiatan ini dijelaskan Kabid Ketahanan Pangan Jupriyanto, Mengungkapkan “Bahwa Dasar kegiatan ini melalui Keputusan Deputi Bidang Ketersediaan dan stabilisasi pangan Badan Pangan Nasional, Nomor 01/TS.02.01/B/I/2024 tentang Petunjuk Teknis Stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui gerakan Pangan Murah tahun 2024, dengan tujuan Menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun konsumen; dan Meningkatkan keterjangkauan dan daya beli pangan pokok bagi masyarakat. Selain itu Sasaran lokasi pelaksanaan kegiatan SPHP GPM di seluruh wilayah Indonesia, diutamakan di 38 (tiga puluh delapan) ibukota provinsi dan diprioritaskan di 150 kabupaten/kota yang menjadi barometer inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK), serta kabupaten/kota lainnya; dan Sasaran penerima manfaat adalah masyarakat di lokasi pelaksanaan kegiatan SPHP GPM.
Jumlah paket yang akan dibagikan sebanyak Beras SPHP 1,5 ton Rp.10.600; Miyak goreng 24 Pcs Rp12.500; Gula 20 kg Rp.16.000; Bawang merah 20 kg Rp.22.000; Bawang putih 20 kg Rp.28.000; Telur 15 kg Rp.28.000; Tepung terigu 20 pcs Rp.10.000
Lebih lanjut ditempat terpisah Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo mengatakan “dengan adanya kegiatan ini, saya berharap dapat membantu masyarakat terutama yang kurang mampu yang mungkin terdampak inflasi dalam memenuhi kebutuhan barang pokok secara berkualitas dengan harga terjangkau, serta menciptakan stabilitas harga bahan pokok di pasaran. dengan adanya gerakan pangan murah ini diharapkan dapat membuka peluang ruang publik untuk terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah dan mampu memberikan akses pangan murah bagi masyarakat yang mungkin terdampak inflasi. Sehingga akan menciptakan transaksi ekonomi demi terwujudnya stabilitas harga di pasaran, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024”. Pungkas Dawam Rahardjo.