Reviewindonesia.id | Lampung Utara – Anjloknya harga singkong di Lampung Utara yang meresahkan petani mengundang inspeksi mendadak (sidak) oleh ketua DPRD Lampura, Wansori, SH ke pabrik pengolahan singkong PT. Budi Starch & Sweetener (BSSW) Ketapang, Kecamatan Sungkai Selatan dan PT. Tunas Wibawa Bakti Persada (TWBP) Kali Cinta, Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara. Senin (8/8)
Namun sayangnya, sidak tersebut justru direspon negatif oleh pabrik PT. Tunas Wibawa Bakti Persada (TWBP) Kalicinta. Pasalnya, potongan naik sebesar 3 persen. Semula potongan 15% untuk singkong kasesa menjadi 18%, sedangkan untuk singkong Thailan semula 20% menjadi 23%.
Hal ini tentunya sangat disesalkan oleh warganet yang juga berprofesi sebagai petani singkong.
“Akibat sidak itu, potongan jadi naek 3 persen,” ucap RA, salah satu petani singkong.
“Hasil Sidak Ketua DPRD beserta jajaran tidak berpihak kepada petani,” timpal SSM.
“Malah naik potongan seusai sidak, sangat tidak mengindahkan pihak DPRD,” sambung SU.
Sementara saat sidak, Alimin, Pimpinan Pabrik PT. TWBP Kalicinta mengaku bahwa tidak mengetahui kebijakan baik harga maupun potongan tersebut,
“Kalau ditanya apa sebabnya harga singkong turun, kami terus terang tidak tahu, sebab kami hanya menjalankan apa yang ditentukan dan diperintahkan dari kantor pusat ” Ujarnya.
(Red)