Kabar duka dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. Kabar itu dengan meninggalnya Bambang Karyanto (45), warga Dusun 1, Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Lampung Timur Budiyul Hartono menjelaskan, TKI tersebut dikabarkan meninggal di Malaysia karena sakit, Jumat 8 Juli 2022. “Saat ini masih dalam proses pemulangan ke kampung halamannya,” jelas Budiyul Hartono, melalui telepon.
Sementara, Salim, kerabat almarhum, menjelaskan, keluarga mendapat informasi tentang meninggalnya almarhum dari rekannya, Jumat lalu. Menurutnya, almarhum bekerja di Malaysia baru sekitar 8 sampai 10 bulan.
Dilanjutkan, berdasarkan informasi rekannya, sebelum meninggal almarhum sempat sarapan pagi. Namun, saat sarapan, almarhum mengeluhkan sakit perut dan tidak menghabiskan sarapannya.
Beberapa saat kemudian, almarhum tidak sadarkan diri. Rekan-rekannya kemudian membawa almarhum ke rumah sakit. Namun, nyawa almarhum tidak dapat diselamatkan lagi. Rekan-rekanya kemudian menghubungi keluarga di Lampung.
“Kami mendapat informasi pihak agem yang mengurus kepulangan almarhum,” jelas Salim.
Ditambahkan, dari informasi yang diterima keluarga, almarhum telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta, Selasa 12 Juli 2022. Namun, hingga saat ini masih di gudang cargo Bandara karena belum ada biaya pengiriman ke Lampung.
Lebih lanjut dijelaskan, pihak keluarga juga mendapat informasi biaya pemulangan jenazah almarhum sudah ditanggung pihak agen di Malaysia. Ternyata, pihak keluarga masih harus membayar biaya cargo di Bandara Rp 2,5 juta per hari. Sedangkan, hingga saat ini sudah 3 hari, sehingga biayanya menjadi Rp 7,5 juta.
“Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak penyalur tenaga kerja dan dinas terkait. Keluarga mendapat informasi SBMI meminta bantuan ke Basarnas untuk mengirimkan ambulan ke gudang cargo guna membawa jenazah almarhum,” lanjutnya.
Awalnya pihak keluarga siap untuk menjemput dibandara, namun pihak pengurus jenazah dari Malaysia melarang untuk mengeluarkan biaya karena sudah ditanggung. “Dari 4 jenazah yang dikirim dari Malaysia, hanya Bambang yang belum sampai di rumhan duka,” kata Salim.
Keluarga kembali mendapat informasi ambulan dari Basarnas telah berada di gudang cargo untuk membawa jenazah almarhum ke Lampung. “Kami masih menunggu kedatangan almarhum,”imbuh Salim. (*)