Beranda Musi Banyuasin Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)

Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)

75
0
BERBAGI

PALI | -reviewindonesia.id Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Efran angkat bicara soal keputusan Bupati PALI mengganti Plt Kabag Humas dan Protokol Setda PALI Khairiman kepada Adiansyah SE yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Pengaduan dan Laporan Perizinan dan Non Perizinan.
Pemerintah Kabupaten PALI melaksanakan Pelantikan sebanyak 71 Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir di Ruang Rapat Pemkab PALI, Selasa (19/04).
“Saya sangat mengapresiasi,” Keputusan Bupati itu sangat tepat,” kata Efran saat dikonfirmasi di Kantornya, Selasa (19/04).
“Keputusan Bupati itu sangat tepat,” tambah Efran.
Menurut Efran, dalam tiga bulan menjabat Kairiman sudah beberapa kali melakukan blunder dalam kebijakannya. Program yang dijalankannya, kata Efran, tidak sesuai dengan saat pihaknya diminta memberikan masukan.
Efran menerangkan, diawal jabatannya ada beberapa media yang menarik berkas kerjasama karena tidak sepakat dengan kebijakan baru yang dibuat Khairiman.
Selain itu, Efran menuturkan, bahwa pihaknya sudah melakukan audensi dengan Bupati PALI mengajukan beberapa program.
“Sampai saat ini tak satupun program di humas yang sudah disetujui Bupati dilaksanakan,” jelas Efran.
Oleh karena itu, Efran sebagai owner media online pali.co.id dan tintamerah.coid memutuskan tidak bekerjasama dengan pemerintah kabupaten PALI pada tahun anggaran 2022 ini.
Tak hanya itu, kata Efran sangat geram dengan sikap Khairiman saat dirinya mendampingi program Ado Gawe Indosiar Palembang yang mengangkat nama kabupaten PALI melalui destinasi wisata dan kuliner.
“Sekitar dua minggu lalu kita liputan ke Candi Bumiayu Tanah Abang, Ikan Sagarurung Tanjung kurung, Monumen Sumur Minyak Pal Tiga talang Akar dan Lapangan Golf,” terang Efran.
“Tapi saya sangat menyayangkan saat kita akan wawancara Bupati beliau tidak bisa memfasilitasi, parahnya telpon, chat WA saya dan Bu Tika Disbudpar tak direspon beliau sampai tim Indosiar pulang esok harinya,” ujar Efran menambahkan.
Menurut Efran, Indosiar merupakan salah satu media televisi terbesar di Indonesia, jadi dia sangat prihatin karena Bupati PALI terlewatkan dalam sesi wawancara program Ado Gawe Indosiar Palembang.
Kendati begitu, Efran sangat mengapresiasi Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisiata PALI Kartika Sari, S. Kom yang bersedia mendampingi di hari pertama liputan.
“Liputan tersebut tertolomg karna ada pejabat yang mewakili, walaupun hanya Bu Tika, idealnya Bupati termasuk dalam wawancara,” pungkas Efran.
Oleh karena itu Efran sangat berharap agar kedepan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, dia optimis keputusan Bupati PALI dapat memberikan arah perbaikan terhadap kinerja Humas dan Protokol Setda PALI.
Efran mempunyai harapan yang tak pernah sirna agar kedepan kabupaten PALI lebih dikenal dari sisih kebaikan dan prestasi dari pemerintah daerah.
Efran mengungkapkan pandangannya dalam 9 tahun PALI berdiri, menurut dia dalam Persepektif Media, Suatu Daerah Dikatakan Maju Jika Iklim Medianya Sehat.
Menurut dia saat ini PALI belum dikatakan maju dikarenakan iklim medianya belum sehat, tidak sehat bukan berarti tidak boleh mengkritik.
Dalam pandangannya dalam kurun tiga tahun terakhir PALI lebih banyak dihadirkan berita – berita yang mengkritik, namun keberhasilan yang dicapai pemerintah PALI sangat kurang terekspos.
Jadi kata Efran, yang dikatakan iklim media yang sehat adalah kritik yang konstruktif harus terus didengungkan, tetapi keberhasilan yang telah dicapai pemerintah juga harus masiv diinformasikan.
Karena menurut Efran, selain temuan – temuan kasus dilapangan banyak juga prestasi dan keberhasilan pemerintah saat ini.
Untuk itu, Efran meminta kepada Bupati PALI agar lebih refreshif dalam kontrol kinerja di Humas dan Protokol Setda PALI dan Dinas Komunikasi dan Informatika yang menjadi juru bicara pemerintah.
Menurut Efran, setiap tahunnya pemerintah kabupaten PALI menggelontorkan dan Millyaran rupiah untuk anggaran publikasi, tetapi sayangnya iklim media di PALI masih sakit.
Efran menegaskan, apa yang sebenarnya terjadi dengan kinerja bawahannya sehingga tidak mampu mengimplementasikan besarnya anggaran tersebut dengan tujuan PALI bisa dikenal dengan prestasinya.
Kendati begitu, Efran berharap kepada Kabag Humas yang baru dilantik dapat memenuhi ekspektasi pemerintah dan masyarakat kabupaten PALI.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here